Rabu, 14 Mei 2008

Untuk Sebuah Nama

Hampir 8 tahun yang lalu, tepatnya bulan Februari 2001, sebuah peristiwa besar telah mengubah hidupku, juga segenap perasaanku. Aku kehilangan begitu banyak tenaga dan pikiran, bahkan nyaris kehilangan akal sehatku.
Waktu itu, aku yang seorang penggiat alam bebas terpanggil untuk membantu teman-temanku di Mapagama yang sedang terkena musibah. 1 regu pendakian yang terdiri dari 7 orang sedang terjebaj badai di puncak gunung Slamet (3428 mdpal). sementara 20 pendaki lain yang terbagi dalam 3 kelompok juga kemungkinan sedang menghadapi hal yang sama. Badai dahsyat!!
berita yang kami terima waktu itu, 1 orang pendaki telah meninggal!
Singkat cerita, aku yang sedikit mengetahui tentang SAR, terpanggil untuk menjadi relawan. berbekal ransel korea, beberapa perlengkapan standar, serta logistik seadanya, akupun berangkat melaksanakan tugas mulia ini. Dalam upaya pencarian itu, aku bersama dengan 2 orang rekan yaitu Sugiharto (Wanadri) dan Eko Cahyo Aprilianto alias Pion(P3K UGM) seolah mendapat petunjuk Tuhan, berhasil menemukan 1 orang survivor yang bernama Ismarilianti. Dia kami temukan pada ketinggian 2750 mdpal.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

dan kabut menuntunmu sepenuh cinta ke ketinggian tuhan.
MAPAGAMA.2001